SEDIKITNYA 48 perusahaan kimia dan pertahanan menjadi korban dunia maya yang terkoordinasi. Komputer-komputer ke-48 perusahaan tersebut telah diretas seorang pria di China. Hal itu dilaporkan perusahaan keamanan Symantec Corp, Senin (31/10).
Sebuah perangkat lunak berbahaya bernama 'PoisonIvy' telah menginfeksi komputer-komputer itu. Virus itu digunakan untuk mencuri informasi, seperti desain dokumen, formula, dan rincian tentang proses manufaktur, kata Symatec.
Symantec menambahkan sebagian besar mesin yang terinfeksi berbasis di Amerika Serikat dan Inggris. Sebanyak 29 perusahaan bahan kimia dari para korban itu merupakan pengembang material yang digunakan dalam kendaraan militer.
"Tujuan penyerangan ini terlihat seperti kegiatan spionase industri, yang mengumpulkan kekayaan intelektual untuk keunggulan (dalam persaingan) kompetitif," ujar Symantec, dalam kampanyenya. Symantec menyebut pelaku penyerangan itu sebagai serangan 'Nitro'. Nitro merupakan rangkaian serangan dunia maya yang menyasar target-target kelas tinggi. Para ahli keamanan dunia maya mengatakan para peretas itu didukung pemerintah.
Sebuah perangkat lunak berbahaya bernama 'PoisonIvy' telah menginfeksi komputer-komputer itu. Virus itu digunakan untuk mencuri informasi, seperti desain dokumen, formula, dan rincian tentang proses manufaktur, kata Symatec.
Symantec menambahkan sebagian besar mesin yang terinfeksi berbasis di Amerika Serikat dan Inggris. Sebanyak 29 perusahaan bahan kimia dari para korban itu merupakan pengembang material yang digunakan dalam kendaraan militer.
"Tujuan penyerangan ini terlihat seperti kegiatan spionase industri, yang mengumpulkan kekayaan intelektual untuk keunggulan (dalam persaingan) kompetitif," ujar Symantec, dalam kampanyenya. Symantec menyebut pelaku penyerangan itu sebagai serangan 'Nitro'. Nitro merupakan rangkaian serangan dunia maya yang menyasar target-target kelas tinggi. Para ahli keamanan dunia maya mengatakan para peretas itu didukung pemerintah.
Read more...