Tombol Navigasi

Chitika

Wednesday, August 3, 2011

Falsafah Pandawa Lima Dengan Kelima Jari Kita

Pandawa adalah sebuah kata dari bahasa Sanskerta yang secara harfiah berarti anak Pandu yaitu salah satu Raja Hastinapura dalam wiracarita Mahabharata. Para Pandawa merupakan tokoh penting dalam bagian penting dalam wiracarita Mahabharata, yaitu pertempuran besar di daratan Kurukshetra antara para Pandawa dengan para Korawa serta sekutu-sekutu mereka.



Kisah tersebut menjadi kisah penting dalam wiracarita Mahabharata, selain kisah Pandawa dan Korawa main dadu.

Para Pandawa terdiri dari lima orang pangeran, tiga di antaranya (Yudistira, Bima, dan Arjuna) merupakan putra kandung Kunti, sedangkan yang lainnya (Nakula dan Sadewa) merupakan putra kandung Madri, namun ayah mereka sama, yaitu Pandu.

Setiap anggota Pandawa merupakan penjelmaan (penitisan) dari Dewa tertentu, dan setiap anggota Pandawa memiliki nama lain tertentu.
Yudistira penitisan dari Dewa Yama, dewa akhirat;
Bima penitisan dari Dewa Bayu, dewa angin;
Arjuna penitisan dari Dewa Indra, dewa perang;
Nakula dan Sadewa penitisan dari dewa kembar Aswin, dewa pengobatan.

Falsafah yang berkaitan antara pandawa lima dengan ke lima jari kita :

1. Jempol - Yudistira:



Sebagai kakak tertua yang menaungi dan sebagai contoh sopan santun dalam hidup, Yudhistira adalah salah satu karakter yang nerimo, dalam artian, Yudhistira adalah orang yang selalu menyatakan, "silahkan" "monggo" dalam hal ini, masyarakat Jawa selalu menggunakan jempol untuk menunjukkan arah, (kesopanan), atau menyatakan persetujuan (kalo ini kayaknya universal ya)

2. Jari Telunjuk - Bima:



Sebagai raksasa, Bima dikenal sebagai orang yang lurus dan terus terang, walaupun keras dan apa adanya, bahkan dia hanya menggunakan Kromo Inggil hanya kepada gurunya, Dewa Ruci. Bima dikenal sebagai orang yang keras dan berusaha mengingatkan dengan galak. Masyarakat kita, jika memarahi orang atau mengingatkan orang, akan menggunakan jari telunjuk yang teracung, simbolisme Bima yang sedang mengingatkan kesalahan kepada orang lain.


3. Jari Tengah - Arjuna:

Lelananging jagad yang dikenal sebagai impian setiap wanita. Dalam pewayangan Inda, Arjuna tidak digambarkan sebagai orang yang tampan sekali, bahkan karena kegemarannya untuk keluar-masuk hutan, Arjuna digambarkan penuh brewok dan kasar tampangnya. Arjuna dikenal sebagai impian setiap wanita, karena dia mampu "menyenangkan" (hati) para wanita. Maka dari itu, jika kita (para pria) "menyenangkan" pasangan kita, hendaklah menggunakan jari tengah... (rada mesum neh... huwekekekeke)

4. Jari Manis - Nakula:


Sebagai kakak kembar dari Sadewa, Nakula sebenarnya lebih tampan daripada Arjuna, dan Nakula adalah simbol dari ketampanan, keindahan, dan keharmonisan. Oleh karena itu, cincin sebagai asesoris, dan sebagai lambang ikatan pernikahan, diletakkan di jari manis, sesuai dengan sifat Nakula yang tampan, indah dan harmonis

5. Jari kelingking - Sadewa:

Adik terkecil dan adik kembar dari Nakula, digambarkan sebagai wayang yang paling mampu membawa kestabilan dan kebersihan. Nakula bahkan di salah satu kisah, adalah satu satunya wayang yang mampu meruwat (membersihkan) Bethari Durga untuk kembali ke bentuk awal beliau (Dewi Uma). Jika dikembalikan ke fungsinya, hanya kelingking yang mampu membersihkan kotoran di tempat yang tersembunyi (maap: lubang hidung, telinga)
(Sumber)

0 comments:

To Use A Smiley In Your Comment, Simply Add The Characters Beside Your Choosen Smiley To The Comment: :)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment